Turunnya Ilmu Pelindung Kehidupan pada tanggal 22 Juni 1993, hari Selasa, jam dua siang di desa Air Naningan, Talang Pancasila, Provinsi Lampung. tepatnya di kebun kopi milik Bapak Surman Effendi, ketika pak Surman Effendi sedang duduk istirahat karena kelelahan setelah berjalan dari pondok menuju kebun kopi yang tujuannya adalah ingin memetik buah kopi, sewaktu duduk diantara pohon kopi, tiba-tiba terdengar suara sangat lantang dan jelas yang berkata dalam bahasa Arab, maka dicari dari mana datangnya asal suara itu namun tidak ditemukan juga orang atau siapa yang berkata itu, belum sempat berfikir yang macam-macam tiba-tiba datang lagi suara yang kedua kalinya berkata dalam bahasa Arab serta memanggil namanya “ Surman Effendi bin Muhammadiyah”. Beliau berpikir, ini di tujukan untuk dirinya, maka berucaplah beliau, “Kalau ini memang untukku, maka pakailah bahasa yang saya mengerti, jangankan bahasa Arab, mengaji pun saya tidak bisa”Ucap "Surman Effendi.
Lalu suara itu datang lagi ketiga kali dan seterusnya dalam bahasa yang beliau mengerti dan anehnya suara yang pertama serta yang kedua tadi beliau sudah paham dan mengerti maksud dan tujuannya.
Berjalannya proses dialog tersebut berlangsung selama tiga jam dari jam 14.00 s/d 17.00. Kakak Pak Surman Effendi, yaitu Pakwo Syafri Hoza yang pada saat itu melihat kejadian adiknya yang ngomong sendiri, merasa aneh dengan siapa adiknya ngomong karena dilihatnya tidak ada orang yang diajaknya bicara dan hendak menegur, namun mulutnya terasa terkunci dan tidak bisa bicara sepatah kata pun. Hingga menjelang maghrib beliau bersama Pakwo Syafri baru pulang ke pondoknya masing-masing, dalam perjalan pulang, Pakwo tidak bertanya sedikit pun karena terasa mulutnya masih terkunci. Sesampai di pondok Pak Surman Effendi lalu mandi dan karena hari menjelang maghrib beliau langsung berwudhu untuk shalat maghrib di tempat air pancur yang biasa dijadikan tempat mandi, setelah selesai shalat Pak Surman Effendi mengaji membaca Al-Qur’an dan keluarganyapun heran mendengarkan beliau dapat membaca Al-Qur’an yang selama ini tidak dapat mengaji atau membaca Al-Qur'an, dengan sepontan pada hari itu dapat membaca Al-Qur’an yang begitu merdu suaranya dan faham isi Al-Quran dari 30 Juz 6666 Ayat.
Atas peristiwa itu menjadi tanda tanya besar bagi keluarganya, apa gerangan yang telah terjadi terhadap diri beliau?. Melihat kejadian yang janggal, maka adik Pak Surman Effendi yang bernama Siti melaporkan hal tersebut kepada kakak tertua, Pakwo Syafri Hoza, saat itu Pakwo sedang shalat Magrib juga, usai shalat, Pakwo dengan bergegas datang bersama adiknya, Siti, ke pondok Pak Surman Effendi, dalam pikirannya mungkin ini kejadian tadi sore sewaktu pak Surman Effendi dilihatnya ngomong sendiri. Sesampai di pondok, Pak Surman Effendi terdengar sedang mengakhiri bacaannya, “Shodaqqollahul’azhim”. Kemudian, belum sempat Pakwo Syafri Hoza mengutarakan maksud kedatangannya, namun Pak Surman Effendi langsung memberikan penjelasan dan keterangan kepada seluruh keluarganya, bahwa dirinya telah mendapat suatu petunjuk dan ketentuan dari Yang Maha Kuasa berupa Ilmu Pelindung Kehidupan yang bukan hanya untuk melindungi diri dan keluarganya saja tetapi yang membutuhkan harus juga di lindungi asal memenuhi ketentuan Yang Maha Kuasa yang telah menjadi ketentuan-Nya.
Seminggu setelah kejadian tersebut, beliau mengajak seluruh keluarganya untuk mandi di air pancuran yang biasa di jadikan tempat mandi sehari-hari dan mengajak kepada seluruh keluarganya agar membaca shalawat nabi sebanyak-banyaknya selama prosesi mandi hingga selesai mandi.
Tempat ini sudah menjadi bagian dari ketentuan Yang Maha Kuasa dan tempat ini di kenal dengan nama “Pancur Satu Dati Dua”Ungkap Pak Surman Efendu.
Pak Surman Effendi meminta kepada keluarganya bahwa hasil buah kopi yang menjadi haknya agar diberikan atau di bagikan kepada orang-orang fakir miskin, padahal pada saat itu kondisi Pak Surman Effendi pun juga dalam keadaan miskin, namun Pak Surman Effendi memberikan keyakinan kepada keluarganya bahwa itu merupakan pengorbanan yang harus beliau lakukan untuk menerima ketentuan Ilmu Pelindung Kehidupan dari Yang Maha Kuasa.
Pakwo Syafri Hoza merasa perihatin yang mendalam atas kejadian yang menimpa Pak Surman Effendi bila memperhatikan segala perilaku dan perbuatannya. Tiada harapan dan do’a yang lain yang di mohonkan kakak beliau kepada Allah SWT terhadap kejadian tersebut, do’a ini yang panjatkan kakak beliau, “Ya Allah, Ya Tuhanku, aku memohon kepada Engkau tiada yang lain hanyalah kebenaran atas ilmu pelindung kehidupan yang diterima adikku serta berikan aku petunjuk-Mu” Kata Pakwo Syafri Hoza.
Ilmu Pelindung Kehidupan diterima oleh Guru Besar melalui proses yang panjang dan dengan berbagai penderitaan ujian dan cobaan, setelah itu baru ilmu ini dapat diterapkan dan diberikan Hak kepada orang lain sebagai muridnya.
Ilmu ini bukan di dapat dari belajar dan bukan pula di dapat dari bertapa atau pun dari mempelajari kitab-kitab termasuk kitab suci Al-Qur’an melainkan suatu kebesaran dari ketentuan YANG MAHA KUASA. Dalam prosesnya, bapak Surman Effendi selalu shalat dan ngaji serta berdialog sendiri menerima suatu ketentuan Yang Maha Kuasa, dengan turunnya Ketentuan Ilmu Pelindung Kehidupan ini, maka para golongan jin memohon kepada Yang Maha Kuasa agar mereka saja yang akan memberikan perlindungan kepada manusia, maka Yang Maha Kuasa menyetujui keinginan jin, sehingga dulu masih menggunakan 7 (tujuh) kalimat kunci , yaitu ;
Mengucapkan kalimat ‘Walinunkurir …….’, ucapkan apa yang menjadi niat dan tujuan, kalau saat itu kita ucapkan ‘walinunkurir kebal’ kata kita manusia ini maka saat itu juga kita buktikan nyata kebal. Karena saat itu ilmu ini baru maka orang ingin melihat pembuktian maka ilmu ini menampakan selalu kekuatan.
Ucapan yang ke dua ‘Ya Allah Ya Tuhanku, ucapan Muhammad diri….’ ucapkan apa yang menjadi niat dan tujuan manusia, ucapkan.
Ucapan yang ke tiga ‘Ya Allah Ya Tuhanku, ucapan Muhammad tajibullah….’ ucapkan apa yang menjadi niat dan tujuan manusia, ucapkan.
Ucapan yang ke empat ‘Ya Allah Ya Tuhanku, ucapan Muhammad tajiban fasha….’ ucapkan apa yang menjadi niat dan tujuan manusia, ucapkan.
Ucapan yang ke lima ‘Ta ti tu alim lam ha …’ ucapkan apa yang menjadi niat dan tujuan manusia, ucapkan.
Ucapan yang ke enam ‘Ya Allah Ya Tuhanku, ucapan Muhammad….’ ucapkan apa yang menjadi niat dan tujuan manusia, ucapkan.
Ucapan yang ke tujuh ‘Watukalimuna aidihim Ya Allah Ya Tuhanku, ucapan Muhammad….’ ucapkan apa yang menjadi niat dan tujuan manusia, ucapkan. Maka jadi apa yang kita inginkan, nyata.
Jadi dulu menggunakan 7 (tujuh) kalimat kunci jin, pada awal prosesnya dulu, berjalan selama 2 (dua) tahun. Dan ternyata jin tidak sanggup melindungi kehidupan manusia, karena apa? Karena manusia banyak kehendak. Karena jin tidak sanggup, maka diambil alih oleh malaikat yang menyatakan sanggup untuk melindungi kehidupan manusia, maka pada tahun 1995 itu menggunakan 4 (empat) kunci malaikat, yaitu:
Mengucapkan "Allah min jatilmin jadikan yang menjadikan Allah min jatilmin....ucapakan apa yang menjadi niat dan tujuan manusia. ucapkan sembuh manusia ini maka sembuh, kebal manusia ini maka kebal, hilang niat jahat manusia maka hilang. Jadi sesuai apa yang menjadi keinginan, niat dan tujuan.
Mengucapkan ‘Allah min zatilmin kalimin zadu …’ ucapkan apa yang menjadi niat dan tujuan manusia, ucapkan.
Mengucapkan ‘Zad khodaminkum….’ ucapkan apa yang menjadi niat dan tujuan manusia, ucapkan.
Mengucapkan ‘Asyadah Zad khodaminkum….’ ucapkan apa yang menjadi niat dan tujuan manusia, ucapkan.
Itulah dulu masih menggunakan 4 (empat) kunci malaikat, dan proses berjalan selama 2 (dua) tahun.
Ternyata menggunakan 4 (empat) kunci malaikat dalam kekuatan ini, malaikat pun tidak sanggup dalam melindungi kehidupan manusia. Karena manusia banyak kehendak.
Maka bebas kunci pada tahun 1997, kalau memang jin dan malaikat tadi tidak sanggup melindungi kehidupan manusia berarti hanya Yang Maha Kuasa yang mampu untuk melindungi kehidupan manusia, maka turunlah petunjuk, “Bismillahirrohmanirrohiim…ucapkan apa yang menjadi keinginan, niat dan tujuan manusia lalu di akhiri dengan Alhamdulillahirobbil’alamiin”. Jadi sudah sempurna ilmu ini berarti Yang Maha Kuasa yang melindungi kehidupan manusia.
Baca juga:
Ernest, Apa itu Dunguh?
|
Maka pada saat itu Pak Surman Effendi mengatakan, “Tiada guna kegagahan, tiada guna kekuatan tanpa kasih dan sayang, dalam bahasa zad bapak mengatakan, “Lakatiman tazadiri lamanzada bil’alamin”, “inilah tujuan yang pasti, dan Yang Maha Kuasa tak akan pernah ingkar janji”. Apa janji Yang Maha Kuasa? Janji Yang Maha Kuasa, apabila manusia telah memiliki hak Ilmu Pelindung Kehidupan maka manusia tersebut tidak dikehendaki mati dalam keadaan tragis baik secara halus maupun kasar.
HIKMAH DARI MEMILIKI HAK ILMU PELINDUNG KEHIDUPAN
Hikmah Mempunyai Ilmu Pelindung kehidupan, adalah sebagai berikut ;
● Terhindar dari segala macam penyakit berat.
●Terhindar dari ancaman dan perbuatan manusia yang berniat jahat dan tidak baik secara nyata maupun tersembunyi.
●Akan diangkat harkat dan martabat derajat manusia dalam mencapai arti suatu tujuan hidup yaitu kebahagiaan dan kejayaan.
●Terhindar dari perbuatan atau perlakuan makhluk halus, seperti jin, syetan dan iblis.
●Lawan akan menjadi kawan, kawan akan menjadis audara.
●Musuh jangan dicari, bila datang hindari, bilam enantang jangan ditolak.
●Kesabaran akan timbul membuat kita akan menjadi tenang.
●Kesengsaraan akan hilang membuat kita akan menjadi senang.
● Banyak amal banyak pahala, banyak pahala surga yang kita dapatkan.
MANFAAT YANG LAINNYA ADALAH :
●Dapat untuk membantu atau menolong sesama manusia dalam masalah yang sedang di hadapi, misalnya untuk pengobatan alternatif, gangguan makhluk halus, dll.
●Dapat membantu meningkatkan usaha atau karir.
Memagari rumah, toko, tempat usaha, kendaraan, dll dari kejahatan pencuri dan mahluk halus/jin.
●Dapat mencegah perbuatan orang yang mempergunakan Ilmu Ghaib, baik dalam tubuh manusia maupun didalam lingkungan rumah dan kantor.
●Dapat Melumpuhkan lawan tanpa sentuh.
Dapat melepaskan dalam tubuh manusia yang sedang kesurupan dan yang mempergunakan susuk, dll.
●Banyak hal-hal yang dapat kita berikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan.
●Untuk kebahagiaan, kesenangan dan menjadi harapan bangsa untuk kehidupan manusia dan bukan untuk merusak jiwa kehidupan manusia.
●Dapat membantu merukunkan pasangan hidup menjadi rukun dan saling mencintai.
●Pengasihan tiada kebencian .
●Dan masih banyak lagi guna dan manfaat ilmu pelindung.
TUJUAN DITURUNKANNYA ILMU PELINDUNG KEHIDUPAN?
Diantara manusia saling bentrokan, gontok-gontokan. Jangankan beda agama dalam satu agama saja sering bentrok, beda suku juga sering bentrok adu fisik, dan lain-lain. Maka dari itu dengan turunnya ilmu Pelindung Kehidupan bertujuan;.
1. Untuk menyatukan umat dalam arti keluarga agar tidak ada dinding pemisah antara suku dengan suku, antara agama dengan agama, karena apa? Karena di kehidupan manusia sama, satu yang menciptakan, satu pula bibit kita dari Adam AS dan Hawa, satu rasa, kalau kita mencubit diri sendiri rasanya sakit maka yang lain juga merasakan sakit, satu pula musuh manusia, siapa musuh manusia? Musuh manusia jin/syetan/iblis. Yang namanya manusia itu saudara kita dan keluarga kita. Ada dimana jin/syetan/iblis? Jin/syetan/iblis ada di hati manusia dalam pengaruhnya.
2. Agar manusia dapat menempatkan dimana letaknya ilmu dan dimana letaknya agama. Selama ilmu ini belum diturunkan oleh Yang Maha Kuasa, kebanyak agama yang dijadikan kuatan oleh manusia. Padahal agama itu adalah sebagai aturan hidup manusia, sebagai pedoman kehidupan manusia akan tetapi di jadikan ilmu oleh manusia tadi, dijadikan kekuatan. Pertama, orang dulu setelah shalat atau tidak shalat sering ngamalkan bacaan-bacaan tertentu sampai ribuan kali, puasa macam-macam jenis, puasa pati geni, puasa mutih, dll. Yang datang atau masuk ketubuh manusia malahan khodam, jin. Bukan berarti kita tidak boleh wirid atau zikir akan tetapi disesuaikan dengan aturan agama. Kedua, ayat suci Al-Qur’an ditulis dikulit bangkai, kulit harimau, kulit menjangan. Orang minta pada dukun, katanya jimat kulit menjangan ini untuk kasih sayang, jimat kulit harimau ini untuk wibawa dan disegani apabila orang melihatnya, tetapi pantangannya kata si dukun, “jangan dibawa kencing atau buang air besar nanti luntur atau hilang fungsinya”. Berarti kalau kita fikir dengan akal sehat, lebih saktilah air kencing dari pada jimat tadi, kalau kita fikir secara logika, kenapa tidak air kencing saja yang kita jadikan jimat. Jadi dengan ilmu Pelindung Kehidupan agar manusia dapat menjalankan suatu aturan agama dengan sebenarnya sesuai dengan fungsinya sebagai aturan. Jangan lagi manusia musyrik atau syirik, yang percaya kepada jimat tadi, ayat suci Al-Qur’an yang ditulis di kulit bangkai. Agama adalah suatu aturan hidup manusia sedangkan ilmu Pelindung Kehidupan untuk melindung kehidupan manusia, walaupun agama dan ilmu berdiri sendiri akan tetapi agama dan ilmu tetap seiring sejalan. Agama menganjurkan manusia untuk berbuat baik dan benar terhadapa sesama manusia, ilmu Pelindung Kehidupan menunjang agar manusia tadi dapat berbuat baik dan benar dalam tujuannya.
3. Untuk memusnahkan ilmu-ilmu jin atau khodam, yang di sadari atau tidak di sadari sudah banyak merusak kehidupan manusia. Contoh, dulu banyak orang percaya pada benda benda pusaka, seperti keris pusaka, namanya Nogosostro, katanya keris tersebut untuk menyembuhkan orang sakit, dicelupkan ke air lalu diminum, sembuh. Kerisnya bisa berdiri kalau ditambah sesajen, menyan, kopi pahit, teh pahit, kopi manis, teh manis, candu dan madu setiap malam Selasa dan Kamis Kliwon dimandikan dengan kembang tujuh rupa. Berarti di keris tersebut ada khodam atau jin. Sebaik baik jin adalah sejahat-jahat manusia, suatu saat jin akan meminta imbalan kepada manusia, maka kalau orang meyimpan benda pusaka, keris, dll, kalau tidak diurus maka akan meminta korban. Dengan ilmu Pelindung Kehidupan maka kita musnahkan hal-hal tersebut jangan ada lagi manusia yang yakin pada benda mati, jangan ada lagi manusia yakin pada jimat, jangan ada lagi manusia meminta pada orang yang sudah mati, tetapi mintalah kepada Yang Maha Kuasa.
4. Agar terciptanya suatu kerukunan dan kedamaian antar sesama umat manusia, agar manusia terjalin kasih mengasihi, saling sayang menyayangi.
Kesimpulanya, ilmu Pelindung Kehidupan ini untuk keselamatan umat manusia, untuk kesehatan umat manusia, untuk kebahagian dan kejayaan umat manusia karena hidup kedepan kita belum tahu. Makanya dunia ini hancur karena perbuatan manusia, untuk itulah Yang Maha Kuasa menurunkan suatu ketentuan ini agar manusia kembali kepada fitrah dan kodratnya sebagai manusia sempurna, agar manusia dapat menjaga dan memelihara apa yang telah diciptakan Yang Maha Kuasa. Untuk itulah ilmu ini perlu DISEBARKAN, manusianya dulu yang perlu diperbaiki, agar manusia timbul sadar dan menyadari. Selama ini manusia kalah oleh kendali pengaruh jin atau syetan atau iblis. Akalnya tidak berfungsi, hati yang menguasai akal. Sementara hati biarlah berkeinginan tetapi kendalikanlah dengan akal dan fikiran. Makanya kekuatan ini turun untuk melindungi akal dan fikiran manusia, agar manusia jangan kalah oleh kendali pengaruh jin atau syetan atau iblis, makanya ilmu ini tidak ada pantangannya, sekali untuk seumur hidup.
Alhamdulillah, atas petunjuk-Nya jua dan kebenaran dari ilmu pelindung kehidupan ini, sekarang sudah menyebar luas keberbagai pelosok daerah di tanah air bahkan sampai manca negara dan di sebar-luaskan oleh murid-murid yang sudah mempunyai hak dan wewenangnya. Ilmu Pelindung Kehidupan dapat diterima dan dipakai oleh semua umat manusia, tidak ada batasan umur, laki-laki maupun perempuan, umat yang beragama Islam ataupun yang bukan beragama Islam, semuanya membutuhkan perlindungan karena ini merupakan Hak setiap manusia untuk memilikinya.
Setelah kita mendapatkan Hak Ilmu Pelindung Kehidupan, maka akan sangat terasa GUNA dan MANFAAT-nya baik untuk kita sendiri maupun orang lain serta untuk kemaslahatan umat manusia yang hidup di dunia ini dan untuk seumur hidupnya. Tidak dapat dipergunakan untuk kejahatan dalam bentuk apapun, karena bila kita sedang melakukan suatu kejahatan maka Ilmu Pelindung Kehidupan tidak akan berfungsi, namun Ilmu Pelindung Kehidupan tidak akan lepas atau hilang dan tidak luntur, karena perbuatan baik atau buruk kita pertanggungjawabannya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa bukan kepada Ilmu. Ilmu Pelindung Kehidupan dipergunakan sesuai dengan AKAL, jauhkan dan jangan dipergunakan sesuatu yang tidak masuk akal, lebih-lebih terhadap sesuatu yang menentang kodrat terkecuali dalam keadaan genting dan terpaksa.
Sesuai Ketentuan Ilmu Pelindung Kehidupan kita tidak dapat mempergunakan ilmu-ilmu lain lagi apalagi yang menganut aliran HITAM dan SESAT, karena Ilmu Pelindung Kehidupan langsung bereaksi dan timbul dampaknya yang akan merugikan kita. Di saat kita sedang mempergunakan Ilmu Pelindung Kehidupan atau sedang memberikan penjelasan tentang Ilmu Pelindung Kehidupan tidak boleh berbohong, dan jangan mengada-ada apalagi sesuatu diluar akal pikiran sehat.
llmu Pelindung Kehidupan bukanlah suatu ilmu gaib atau ilmu kebathinan dan bukan pula ilmu sesat atau menyesatkan. Kekuatan ilmu Pelindung Kehidupan bukanlah bersekutu dengan makhluk halus, seperti Jin, Syetan bahkan Iblis tetapi dari ciptaan Yang Maha Kuasa. Seperti penuturan Beliau berikut ini, “jin, syetan dan iblis akan terhindar dari suatu hati manusia bagi siapa yang meyakini ketentuan Yang Maha Kuasa dalam arti SUHANAH BIL AMIN (kekuatan yang benar (terpercaya), yang tiada duanya). Oleh karena itulah, jalankanlah agama yang sebenarnya, jangan cari kematian dalam hidup ini. Pertahankanlah hidup, perjuangkanlah hidup, sorga dan neraka ada pada perbuatan kamu (manusia) sendiri”. Dengan mengucapkan basmallah: ”bismillahirrohmanirrohiim” lalu apa yang menjadi niat asalkan baik dan di jalan yang benar kemudian di akhiri ucapan hamdallah, ”alhamdulillahi robbil’alamiin” dengan keyakinan terhadap-Nya, maka apa yang menjadi hajat/niat/tujuan akan merjadi nyata. Begitulah cara ilmu ini digunakan dan pergunakanlah selalu setiap saat, juga dalam hal-hal yang lebih khusus, inilah artinya kita selalu ingat dan bersyukur kepada-Nya, Tuhan Yang Maha Kuasa.